ketika kita sakit maag atau gastritis kita sering mengalami mual dan muntah, hal ini merupakan gejala awal dari penyakit maag. bagaimana proses terjadinya mual dan muntah itu sendiri?? di jelaskan berikut ini.
Mual yaitu : rasa ingin muntah yang dapat di sebabkan oleh impuls iritasi yang datang dari traktus gastrointestinal, impuls yang berasal dari otak bawah yang berhubungan dengan motion sickness, maupun impuls yang berasal dari korteks serebri untuk memulai muntah.
Mekanisme mual pada penderita maag atau gastritis:
- Di dalam tubuh kita terjadi peradangan lambung akibat kita makan-makanan yang mengandung alcohol, aspirin, steroid, dan kafein sehingga menyebabkan terjadi iritasi pada lambung dan menyebabkan peradangan di lambung yang diakibatkan oleh tingginya asam lambung .
- Setelah terjadi peradangan lambung maka tubuh akan merangsang pengeluaran zat yang di sebut vas aktif yang menyebabkan permeabilitas kapilier pembuluh daran naik
- Sehingga menyebabkan lambung menjadi edema (bengkak) dan merangsang reseptor tegangan dan merangsang hypothalamus untuk mual.
Muntah yaitu pengeluaran isi lambung/perut melalui esophagus dan mulut karena terjadi kontraksi otot abdominal dan otot dada yang di sertai dengan penurunan diafragma dan di control oleh pusat muntah otak.
Penyebab : infeksi virus, stress, kehamilan obat-obatan
Mekanisme mutah pada penderita maag atau gastritis:
- Lambung memberikan sinyal ke zona kemoreseptor oleh system syaraf aferen dan s. simpatis sehingga menyebabkan kontraksi antiperistaltik dan menyebabkan makanan kembali ke duodenum dan lambung setelah masuk ke usus
- Sehingga banyak terkumpul makanan di lambung dan mengganggu kerja lambung dan duodenum sehingga duodenum teregang
- Akibat duodenum teregang mengakibatkan kontraksi kuat diafragma dan otot dinding abdominal sehingga menyebabkan tekanan di dalam lambung tinggi
- Setelah itu kita menjadi bernafas dalam dan naiknya tulang lidah dan laring untuk menarik sfingter esophagus bagian atas supaya terbuka
- Sfingter bagian bawah berelaksasi dan pengeluaran isi lambung melalui esophagus dan keluar. hal Ini disebut muntah
CARA MENGATASI SAKIT MAAG :
1. HINDARI MAKAN DAN MINUMAN PEDAS, MASAM, PANAS, KOPI, MIE INSTAN,TEH, ALKOHOL, MAKANAN YG BERSIFAT KERAS, MAKANAN BERKOLESTEROL TINNGI.
2. MAKAN NASI HANGAT 4-5x sehari semalam yaitu jam 7, 11, 15, 19, 22 dengan porsi yang lebih kecil. ( tiap kali makan nasi cukup setengah piring aja )
3. SEHABIS MAKAN NASI JANGAN LUPA MINUM AIR PUTIH 1,5- 2 GELAS, ini akan bermanfaat untuk menetralkan dan mengeluarkan asam lambung yang berlebihan pada saat buang air kecil.
4. Minum susu PADA SAAT SIANG HARI terutama yang berkadar lemak rendah misalnya ANLENE.
5. Jangan banyak pikiran yang berakibat Stress.
makanan apa saja yang cocok untuk penderita maag?
pada prinsipnya pasien maag saat kondisi normal, tidak memerlukan
perhatian khusus dalam jenis makanan, yang perlu diperhatikan disini
adalah interval makannya yang harus dijaga, jangan sampai lambung
dalam keadaan kosong karena hal tersebut akan memacu terjadinya
serangan maag.
saat serangan maag muncul, maka ada baiknya kita jangan memakan
makanan yang merangsang keluarnya asam lambung lebih banyak lagi
seperti; makanan yang berminyak, pedas, asam, dan keras...
boleh nggak makan sayuran dan teh manis?
kalo dalam kondisi normal boleh...tetapi saat serangan sebaiknya
jangan karena sayuran yang banyak mengandung serat akan memerlukan
asam lambung yang lebih banyak untuk mencerna sehingga akan
memperparah keadaan
Monday, May 3, 2010
Wednesday, April 28, 2010
Leaked OS 5.0.0.610 For The BlackBerry Curve 8520 Gemini OS Firmware
Download Leaked/ Beta OS 5.0.0.610 For The BlackBerry Curve 8520 Gemini OS Firmware to computer via Hotfile:
Download: Klick Here
Apa itu Leak OS?
NB: OS Leaked belum resmi di release oleh rim, instal at your own risk. Jangan lupa backup data sebelum upgrade os.
??Jangan lupa backup data via desktop manager sebelum upgrade OS.
Download: Klick Here
Apa itu Leak OS?
NB: OS Leaked belum resmi di release oleh rim, instal at your own risk. Jangan lupa backup data sebelum upgrade os.
??Jangan lupa backup data via desktop manager sebelum upgrade OS.
Monday, April 26, 2010
perbedaan prosesor Intel dan AMD
Beberapa perbedaan, keunggulan dan kekurangan prosesor Intel dan AMD :
1. Set instruksi pada Intel adalah MMX, SSE,SSE2, dan SSE3, tetapi pada AMD
SSE2 dan 3DNow. Tetapi dari sekian banyak istruksi yang dipakai oleh intel
sebetulnya telah ada dalam 3DNow-nya AMD yang tidak dimiliki oleh Intel.
2. L1 pada Intel maksimal 32K, sedang pada AMD adalah 128K. Bedasarkan
beberapa test AMD dengan L1 128K lebih unggul dibanding dengan Intel.
3. Banyak transistor pada Intel 100 milyar sedang AMD 105 milyar.
4. Banyaknya Decoder, Integer, FP pada intel lebih sedikit dibanding AMD yang
secara signifikan perbedaan tersebut meningkatan kinerja dari AMD.
5. Temperatur pada Intel dapat diatur oleh processornya sendiri (processor akan
mengurangi kecepatan jika processor terlalu panas), pada AMD64 temperatur
maksimum adalah 900C. Teknologi Intel lebih unggul dibanding AMD.
6. AMD lebih unggul dalam pengolahan komunikasi aplikasi, seperti transfer data
pada modem, ADSL, MP3, dan Doubly Digital Suround Sound.
7. Pipeline pada intel lebih panjang dibanding dengan AMD, tetapi pipeline Intel
bermasalah pada pertukaran tugas, sehingga pipeline intel kecepatannya
melambat berada dibawah AMD.
8. Intel menang di brand image dan marketnya, sedangkan AMD harganya yang
lebih murah.
9. Pada prosesor Intel Pentium 4 harga standard, kinerjanya lumanyan cepat.
Memang sih, untuk urusan grafis masshi kalah dibanding dengan AMD, tapi
paling tidak prosesor Intel tidak cepat panas.
10. Pada prosesor AMD Athlon harga agak murah dibanding Intel. Grafis bagus
banget, kecepatannya lumayan, tapi cepet banget panas dibandingkan Intel.
1. Set instruksi pada Intel adalah MMX, SSE,SSE2, dan SSE3, tetapi pada AMD
SSE2 dan 3DNow. Tetapi dari sekian banyak istruksi yang dipakai oleh intel
sebetulnya telah ada dalam 3DNow-nya AMD yang tidak dimiliki oleh Intel.
2. L1 pada Intel maksimal 32K, sedang pada AMD adalah 128K. Bedasarkan
beberapa test AMD dengan L1 128K lebih unggul dibanding dengan Intel.
3. Banyak transistor pada Intel 100 milyar sedang AMD 105 milyar.
4. Banyaknya Decoder, Integer, FP pada intel lebih sedikit dibanding AMD yang
secara signifikan perbedaan tersebut meningkatan kinerja dari AMD.
5. Temperatur pada Intel dapat diatur oleh processornya sendiri (processor akan
mengurangi kecepatan jika processor terlalu panas), pada AMD64 temperatur
maksimum adalah 900C. Teknologi Intel lebih unggul dibanding AMD.
6. AMD lebih unggul dalam pengolahan komunikasi aplikasi, seperti transfer data
pada modem, ADSL, MP3, dan Doubly Digital Suround Sound.
7. Pipeline pada intel lebih panjang dibanding dengan AMD, tetapi pipeline Intel
bermasalah pada pertukaran tugas, sehingga pipeline intel kecepatannya
melambat berada dibawah AMD.
8. Intel menang di brand image dan marketnya, sedangkan AMD harganya yang
lebih murah.
9. Pada prosesor Intel Pentium 4 harga standard, kinerjanya lumanyan cepat.
Memang sih, untuk urusan grafis masshi kalah dibanding dengan AMD, tapi
paling tidak prosesor Intel tidak cepat panas.
10. Pada prosesor AMD Athlon harga agak murah dibanding Intel. Grafis bagus
banget, kecepatannya lumayan, tapi cepet banget panas dibandingkan Intel.
Saturday, April 24, 2010
O-Ring Penyebab RPM Tidak Stabil !
O-Ring Idle Screw yang aus adalah salah satu penyebabkan putaran idle tidak stabil
Idle Screw sendiri tidak pernah mengalami kerusakan, tetapi O-Ring yang merapatkan Idle Screw dengan Throttle Body bisa aus & menyebabkan udara masuk ke Throttle Body
Cara Check kondisi O-Ring ini mudah :
Tempelkan jari tangan ke lubang BISS saat mesin hidup, jika terasa ada hisapan, berarti O-Ring sudah aus
Semoga Bermanfaat
analisa Hasil Test Emisi Gas Buang mobil (emisi karbon)
Sudah uji emisi belum?
Pada negara-negara yang memiliki standar emisi gas buang kendaraan yang ketat, ada 5 unsur dalam gas buang kendaraan yang akan diukur yaitu senyawa HC, CO, CO2, O2 dan senyawa NOx. Sedangkan pada negara-negara yang standar emisinya tidak terlalu ketat, hanya mengukur 4 unsur dalam gas buang yaitu senyawa HC, CO, CO2 dan O2.
Emisi Senyawa Hidrokarbon
Bensin adalah senyawa hidrokarbon, jadi setiap HC yang didapat di gas buang kendaraan menunjukkan adanya bensin yang tidak terbakar dan terbuang bersama sisa pembakaran. Apabila suatu senyawa hidrokarbon terbakar sempurna (bereaksi dengan oksigen) maka hasil reaksi pembakaran tersebut adalah karbondioksida (CO2) dan air(H¬2O).
Walaupun rasio perbandingan antara udara dan bensin (AFR=Air-to-Fuel-Ratio) sudah tepat dan didukung oleh desain ruang bakar mesin saat ini yang sudah mendekati ideal, tetapi tetap saja sebagian dari bensin seolah-olah tetap dapat “bersembunyi” dari api saat terjadi proses pembakaran dan menyebabkan emisi HC pada ujung knalpot cukup tinggi.
Untuk mobil yang tidak dilengkapi dengan Catalytic Converter (CC), emisi HC yang dapat ditolerir adalah 500 ppm dan untuk mobil yang dilengkapi dengan CC, emisi HC yang dapat ditolerir adalah 50 ppm.
Emisi HC ini dapat ditekan dengan cara memberikan tambahan panas dan oksigen diluar ruang bakar untuk menuntaskan proses pembakaran. Proses injeksi oksigen tepat setelah exhaust port akan dapat menekan emisi HC secara drastis. Saat ini, beberapa mesin mobil sudah dilengkapi dengan electronic air injection reaction pump yang langsung bekerja saat cold-start untuk menurunkan emisi HC sesaat sebelum CC mencapai suhu kerja ideal.
Apabila emisi HC tinggi, menunjukkan ada 3 kemungkinan penyebabnya yaitu:
- CC yang tidak berfungsi,
- AFR yang tidak tepat (terlalu kaya) atau
- bensin tidak terbakar dengan sempurna di ruang bakar.
Apabila mobil dilengkapi dengan CC, maka harus dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap CC denganc ara mengukur perbedaan suhu antara inlet CC dan outletnya. Seharusnya suhu di outlet akan lebih tinggi minimal 10% daripada inletnya.
Apabila CC bekerja dengan normal tapi HC tetap tinggi, maka hal ini menunjukkan gejala bahwa AFR yang tidak tepat atau terjadi misfire. AFR yang terlalu kaya akan menyebabkan emisi HC menjadi tinggi. Ini biasa disebabkan antara lain :
- kebocoran fuel pressure regulator,
- setelan karburator tidak tepat,
- filter udara yang tersumbat,
- sensor temperature mesin yang tidak normal dan sebagainya yang dapat membuat AFR terlalu kaya.
- Injector yang kotor atau fuel pressure yang terlalu rendah dapat membuat butiran bensin menjadi terlalu besar untuk terbakar dengna sempurna dan ini juga akan membuat emisi HC menjadi tinggi.
Apapun alasannya, AFR yang terlalu kaya juga akan membuat emisi CO menjadi tinggi dan bahkan menyebabkan outlet dari CC mengalami overheat, tetapi CO dan HC yang tinggi juga bisa disebabkan oleh rembasnya pelumas ke ruang bakar.
Apabila hanya HC yang tinggi, maka harus ditelusuri penyebab yang membuat ECU memerintahkan injector untuk menyemprotkan bensin hanya sedikit sehingga AFR terlalu kurus yang menyebabkan terjadinya intermittent misfire.
Pada mobil yang masih menggunakan karburator, penyebab misfire antara lain adalah :
- kabel busi yang tidak baik,
- timing pengapian yang terlalu mundur,
- kebocoran udara disekitar intake manifold atau mechanical problem yang menyebabkan angka kompresi mesin rendah.
Untuk mobil yang dilengkapi dengan sistem EFI dan CC, gejala misfire ini harus segera diatasi karena apabila didiamkan, ECU akan terus menerus berusaha membuat AFR menjadi kaya karena membaca bahwa masih ada oksigen yang tidak terbakar ini. Akibatnya CC akan mengalami overheat.
Emisi Karbon Monoksida (CO)
Gas karbonmonoksida adalah gas yang relative tidak stabil dan cenderung bereaksi dengan unsur lain. Karbon monoksida, dapat diubah dengan mudah menjadi CO2 dengan bantuan sedikit oksigen dan panas. Saat mesin bekerja dengan AFR yang tepat, emisi CO pada ujung knalpot berkisar 0.5% sampai 1% untuk mesin yang dilengkapi dengan sistem injeksi atau sekitar 2.5% untuk mesin yang masih menggunakan karburator. Dengan bantuan air injection system atau CC, maka CO dapat dibuat serendah mungkin mendekati 0%.
Apabila AFR sedikit saja lebih kaya dari angka idealnya (AFR ideal = lambda = 1.00) maka emisi CO akan naik secara drastis.
Jadi tingginya angka CO menunjukkan bahwa AFR terlalu kaya dan ini bisa disebabkan antara lain karena :
- masalah di fuel injection system seperti fuel pressure yang terlalu tinggi,
- sensor suhu mesin yang tidak normal,
- air filter yang kotor,
- PCV system yang tidak normal,
- karburator yang kotor atau setelannya yang tidak tepat.
Emisi Karbon Dioksida (CO2)
Konsentrasi CO2 menunjukkan secara langsung status proses pembakaran di ruang bakar. Semakin tinggi maka semakin baik. Saat AFR berada di angka ideal, emisi CO2 berkisar antara 12% sampai 15%. Apabila AFR terlalu kurus atau terlalu kaya, maka emisi CO2 akan turun secara drastis. Apabila CO2 berada dibawah 12%, maka kita harus melihat emisi lainnya yang menunjukkan apakah AFR terlalu kaya atau terlalu kurus.
Perlu diingat bahwa sumber dari CO2 ini hanya ruang bakar dan CC. Apabila CO2 terlalu rendah tapi CO dan HC normal, menunjukkan adanya kebocoran exhaust pipe.
Oksigen (O2)
Konsentrasi dari oksigen di gas buang kendaraan berbanding terbalik dengan konsentrasi CO2. Untuk mendapatkan proses pembakaran yang sempurna, maka kadar oksigen yang masuk ke ruang bakar harus mencukupi untuk setiap molekul hidrokarbon.
Dalam ruang bakar, campuran udara dan bensin dapat terbakar dengan sempurna apabila bentuk dari ruang bakar tersebut melengkung secara sempurna. Kondisi ini memungkinkan molekul bensin dan molekul udara dapat dengan mudah bertemu untuk bereaksi dengan sempurna pada proses pembakaran. Tapi sayangnya, ruang bakar tidak dapat sempurna melengkung dan halus sehingga memungkinkan molekul bensin seolah-olah bersembunyi dari molekul oksigen dan menyebabkan proses pembakaran tidak terjadi dengan sempurna.
Untuk mengurangi emisi HC, maka dibutuhkan sedikit tambahan udara atau oksigen untuk memastikan bahwa semua molekul bensin dapat “bertemu” dengan molekul oksigen untuk bereaksi dengan sempurna. Ini berarti AFR 14,7:1 (lambda = 1.00) sebenarnya merupakan kondisi yang sedikit kurus. Inilah yang menyebabkan oksigen dalam gas buang akan berkisar antara 0.5% sampai 1%. Pada mesin yang dilengkapi dengan CC, kondisi ini akan baik karena membantu fungsi CC untuk mengubah CO dan HC menjadi CO2.
Mesin tetap dapat bekerja dengan baik walaupun AFR terlalu kurus bahkan hingga AFR mencapai 16:1. Tapi dalam kondisi seperti ini akan timbul efek lain seperti mesin cenderung knocking, suhu mesin bertambah dan emisi senyawa NOx juga akan meningkat drastis.
Normalnya konsentrasi oksigen di gas buang adalah sekitar 1.2% atau lebih kecil bahkan mungkin 0%. Tapi kita harus berhati-hati apabila konsentrasi oksigen mencapai 0%. Ini menunjukkan bahwa semua oksigen dapat terpakai semua dalam proses pembakaran dan ini dapat berarti bahwa AFR cenderung kaya. Dalam kondisi demikian, rendahnya konsentrasi oksigen akan berbarengan dengan tingginya emisi CO. Apabila konsentrasi oksigen tinggi dapat berarti AFR terlalu kurus tapi juga dapat menunjukkan beberapa hal lain. Apabila dibarengi dengan tingginya CO dan HC, maka pada mobil yang dilengkapi dengan CC berarti CC mengalami kerusakan. Untuk mobil yang tidak dilengkapi dengan CC, bila oksigen terlalu tinggi dan lainnya rendah berarti ada kebocoran di exhaust sytem.
Emisi senyawa NOx
Selain keempat gas diatas, emisi NOx tidak dipentingkan dalam melakukan diagnose terhadap mesin. Senyawa NOx adalah ikatan kimia antara unsur nitrogen dan oksigen. Dalam kondisi normal atmosphere, nitrogen adalah gas inert yang amat stabil yang tidak akan berikatan dengan unsur lain. Tetapi dalam kondisi suhu tinggi dan tekanan tinggi dalam ruang bakar, nitrogen akan memecah ikatannya dan berikatan dengan oksigen.
Senyawa NOx ini sangat tidak stabil dan bila terlepas ke udara bebas, akan berikatan dengan oksigen untuk membentuk NO2. Inilah yang amat berbahaya karena senyawa ini amat beracun dan bila terkena air akan membentuk asam nitrat.
Tingginya konsentrasi senyawa NOx disebabkan karena tingginya konsentrasi oksigen ditambah dengan tingginya suhu ruang bakar. Untuk menjaga agar konsentrasi NOx tidak tinggi maka diperlukan kontrol secara tepat terhadap AFR dan suhu ruang bakar harus dijaga agar tidak terlalu tinggi baik dengan EGR maupun long valve overlap. Normalnya NOx pada saat idle tidak melebihi 100 ppm. Apabila AFR terlalu kurus, timing pengapian yang terlalu tinggi atau sebab lainnya yang menyebabkan suhu ruang bakar meningkat, akan meningkatkan konsentrasi NOx dan ini tidak akan dapat diatasi oleh CC atau sistem EGR yang canggih sekalipun.
Tumpukan kerak karbon yang berada di ruang bakar juga akan meningkatkan kompresi mesin dan dapat menyebabkan timbulnya titik panas yang dapat meningkatkan kadar NOx. Mesin yang sering detonasi juga akan menyebabkan tingginya konsentrasi NOx.
Untuk memudahkan kita menganalisa kondisi mesin, kita dapat memakai penjelasan dibawah sebagai alat bantu :
1. Emisi CO tinggi,
menunjukkan kondisi dimana AFR terlalu kaya (lambda < 1.00). Secara umum CO menunjukkan angka efisiensi dari pembakaran di ruang bakar.
Tingginya emisi CO disebabkan karena kurangnya oksigen untuk menghasilkan pembakaran yang tuntas dan sempurna.
Hal-hal yang menyebabkan AFR terlalu kaya antara lain :
- Idle speed terlalu rendah.
- Setelan pelampung karburator yang tidak tepat menyebabkan bensin terlalu banyak.
- Air filter yang kotor.
- Pelumas mesin yang terlalu kotor atau terkontaminasi berat.
- Charcoal Canister yang jenuh.
- PCV valve yang tidak bekerja.
- Kinerja fuel delivery system yang tidak normal.
- Air intake temperature sensor yang tidak normal.
- Coolant temperature sensor yang tidak normal.
- Catalytic Converter yang tidak bekerja.
2. Normal CO.
Apabila AFR berada dekat atau tepat pada titik ideal (AFR 14,7 atau lambda = 1.00) maka emisi CO tidak akan lebih dari 1% pada mesin dengan sistem injeksi atau 2.5% pada mesin dengan karburator.
3. CO terlalu rendah.
Sebenarnya tidak ada batasan dimana CO dikatakan terlalu rendah. Konsentrasi CO terkadang masih terlihat “normal” walaupun mesin sudah bekerja dengan campuran yang amat kurus.
4.Emisi HC tinggi.
Umumnya kondisi ini menunjukkan adanya kelebihan bensin yang tidak terbakar yang disebabkan karena kegagalan sistem pengapian atau pembakaran yang tidak sempurna. Konsentrasi HC diukur dalam satuan ppm (part per million).
Penyebab umumnya adalah sistem pengapian yang tidak mumpuni, kebocoran di intake manifold, dan masalah di AFR.
Penyebab lainnya adalah :
- Pembakaran yang tidak sempurna karena busi yang sudah rusak.
- Timing pengapian yang terlalu mundur.
- Kabel busi yang rusak.
- Kompresi mesin yang rendah.
- Kebocoran pada intake.
- Kesalahan pembacaan data oleh ECU sehingga menyebabkan AFR terlalu kaya.
5. Kosentrasi Oksigen.
Menunjukkan jumlah udara yang masuk ke ruang bakar berbanding dengan jumlah bensin. Angka ideal untuk oksigen pada emisi gas buang adalah berkisar antara 1% hingga 2%.
6. Konsentrasi oksigen tinggi. Ini menunjukkan bahwa AFR terlalu kurus.
Kondisi yang menyebabkan antara lain :
- AFR yang tidak tepat.
- Kebocoran pada saluran intake
- Kegagalan pada sistem pengapian yang menyebabkan misfire
7. Konsentrasi oksigen rendah. Kondisi ini menunjukkan bahwa AFR terlalu kaya.
8. Konsentrasi CO2 tinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa AFR berada dekat atau tepat pada kondisi ideal.
9. Konsentrasi CO2 rendah.
Kondisi ini menunjukkan bahwa AFR terlalu kurus atau terlalu kaya dan kebocoran pada exhaust system.
10. Konsentrasi senyawa NOx.
Senyawa NOx termasuk nitrit oksida (NO) atau nitrat oksida (NO2) akan terbentuk bila suhu ruang bakar mencapai lebih dari 2500 derajat Farenheit (1350 oC). Senyawa ini juga dapat terbentuk apabila mesin mendapat beban berat.
11. Konsentrasi NOx tinggi. Kondisi ini menunjukkan :
- EGR Valve tidak bekerja.
- AFR terlalu kurus.
- Spark Advancer yang tidak bekerja.
- Thermostatic Air Heater yang macet.
- Kerusakan pada cold air duct.
- Tingginya deposit kerak di ruang bakar.
- Catalytic Converter yang tidak normal.
12. Konsentrasi NOx rendah.
Sebenarnya tidak ada batasan yang menyatakan emisi senyawa NOx terlalu rendah. Umumnya NOx adalah 0 ppm saat mesin idle.
Berikutnya adalah nilai standard normal emisi dan tabel untuk membantu kita membaca kemungkinan yang terjadi pada mesin berdasarkan kombinasi emisi gas buang yang ada :
CO : normal: 0.5 – 1%
HC : max 500ppm, with CC 50ppm
CO2 : normal: 12 – 15%
O2 : normal: 1-2%
Lambda : ideal: 1.000
Pada negara-negara yang memiliki standar emisi gas buang kendaraan yang ketat, ada 5 unsur dalam gas buang kendaraan yang akan diukur yaitu senyawa HC, CO, CO2, O2 dan senyawa NOx. Sedangkan pada negara-negara yang standar emisinya tidak terlalu ketat, hanya mengukur 4 unsur dalam gas buang yaitu senyawa HC, CO, CO2 dan O2.
Emisi Senyawa Hidrokarbon
Bensin adalah senyawa hidrokarbon, jadi setiap HC yang didapat di gas buang kendaraan menunjukkan adanya bensin yang tidak terbakar dan terbuang bersama sisa pembakaran. Apabila suatu senyawa hidrokarbon terbakar sempurna (bereaksi dengan oksigen) maka hasil reaksi pembakaran tersebut adalah karbondioksida (CO2) dan air(H¬2O).
Walaupun rasio perbandingan antara udara dan bensin (AFR=Air-to-Fuel-Ratio) sudah tepat dan didukung oleh desain ruang bakar mesin saat ini yang sudah mendekati ideal, tetapi tetap saja sebagian dari bensin seolah-olah tetap dapat “bersembunyi” dari api saat terjadi proses pembakaran dan menyebabkan emisi HC pada ujung knalpot cukup tinggi.
Untuk mobil yang tidak dilengkapi dengan Catalytic Converter (CC), emisi HC yang dapat ditolerir adalah 500 ppm dan untuk mobil yang dilengkapi dengan CC, emisi HC yang dapat ditolerir adalah 50 ppm.
Emisi HC ini dapat ditekan dengan cara memberikan tambahan panas dan oksigen diluar ruang bakar untuk menuntaskan proses pembakaran. Proses injeksi oksigen tepat setelah exhaust port akan dapat menekan emisi HC secara drastis. Saat ini, beberapa mesin mobil sudah dilengkapi dengan electronic air injection reaction pump yang langsung bekerja saat cold-start untuk menurunkan emisi HC sesaat sebelum CC mencapai suhu kerja ideal.
Apabila emisi HC tinggi, menunjukkan ada 3 kemungkinan penyebabnya yaitu:
- CC yang tidak berfungsi,
- AFR yang tidak tepat (terlalu kaya) atau
- bensin tidak terbakar dengan sempurna di ruang bakar.
Apabila mobil dilengkapi dengan CC, maka harus dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap CC denganc ara mengukur perbedaan suhu antara inlet CC dan outletnya. Seharusnya suhu di outlet akan lebih tinggi minimal 10% daripada inletnya.
Apabila CC bekerja dengan normal tapi HC tetap tinggi, maka hal ini menunjukkan gejala bahwa AFR yang tidak tepat atau terjadi misfire. AFR yang terlalu kaya akan menyebabkan emisi HC menjadi tinggi. Ini biasa disebabkan antara lain :
- kebocoran fuel pressure regulator,
- setelan karburator tidak tepat,
- filter udara yang tersumbat,
- sensor temperature mesin yang tidak normal dan sebagainya yang dapat membuat AFR terlalu kaya.
- Injector yang kotor atau fuel pressure yang terlalu rendah dapat membuat butiran bensin menjadi terlalu besar untuk terbakar dengna sempurna dan ini juga akan membuat emisi HC menjadi tinggi.
Apapun alasannya, AFR yang terlalu kaya juga akan membuat emisi CO menjadi tinggi dan bahkan menyebabkan outlet dari CC mengalami overheat, tetapi CO dan HC yang tinggi juga bisa disebabkan oleh rembasnya pelumas ke ruang bakar.
Apabila hanya HC yang tinggi, maka harus ditelusuri penyebab yang membuat ECU memerintahkan injector untuk menyemprotkan bensin hanya sedikit sehingga AFR terlalu kurus yang menyebabkan terjadinya intermittent misfire.
Pada mobil yang masih menggunakan karburator, penyebab misfire antara lain adalah :
- kabel busi yang tidak baik,
- timing pengapian yang terlalu mundur,
- kebocoran udara disekitar intake manifold atau mechanical problem yang menyebabkan angka kompresi mesin rendah.
Untuk mobil yang dilengkapi dengan sistem EFI dan CC, gejala misfire ini harus segera diatasi karena apabila didiamkan, ECU akan terus menerus berusaha membuat AFR menjadi kaya karena membaca bahwa masih ada oksigen yang tidak terbakar ini. Akibatnya CC akan mengalami overheat.
Emisi Karbon Monoksida (CO)
Gas karbonmonoksida adalah gas yang relative tidak stabil dan cenderung bereaksi dengan unsur lain. Karbon monoksida, dapat diubah dengan mudah menjadi CO2 dengan bantuan sedikit oksigen dan panas. Saat mesin bekerja dengan AFR yang tepat, emisi CO pada ujung knalpot berkisar 0.5% sampai 1% untuk mesin yang dilengkapi dengan sistem injeksi atau sekitar 2.5% untuk mesin yang masih menggunakan karburator. Dengan bantuan air injection system atau CC, maka CO dapat dibuat serendah mungkin mendekati 0%.
Apabila AFR sedikit saja lebih kaya dari angka idealnya (AFR ideal = lambda = 1.00) maka emisi CO akan naik secara drastis.
Jadi tingginya angka CO menunjukkan bahwa AFR terlalu kaya dan ini bisa disebabkan antara lain karena :
- masalah di fuel injection system seperti fuel pressure yang terlalu tinggi,
- sensor suhu mesin yang tidak normal,
- air filter yang kotor,
- PCV system yang tidak normal,
- karburator yang kotor atau setelannya yang tidak tepat.
Emisi Karbon Dioksida (CO2)
Konsentrasi CO2 menunjukkan secara langsung status proses pembakaran di ruang bakar. Semakin tinggi maka semakin baik. Saat AFR berada di angka ideal, emisi CO2 berkisar antara 12% sampai 15%. Apabila AFR terlalu kurus atau terlalu kaya, maka emisi CO2 akan turun secara drastis. Apabila CO2 berada dibawah 12%, maka kita harus melihat emisi lainnya yang menunjukkan apakah AFR terlalu kaya atau terlalu kurus.
Perlu diingat bahwa sumber dari CO2 ini hanya ruang bakar dan CC. Apabila CO2 terlalu rendah tapi CO dan HC normal, menunjukkan adanya kebocoran exhaust pipe.
Oksigen (O2)
Konsentrasi dari oksigen di gas buang kendaraan berbanding terbalik dengan konsentrasi CO2. Untuk mendapatkan proses pembakaran yang sempurna, maka kadar oksigen yang masuk ke ruang bakar harus mencukupi untuk setiap molekul hidrokarbon.
Dalam ruang bakar, campuran udara dan bensin dapat terbakar dengan sempurna apabila bentuk dari ruang bakar tersebut melengkung secara sempurna. Kondisi ini memungkinkan molekul bensin dan molekul udara dapat dengan mudah bertemu untuk bereaksi dengan sempurna pada proses pembakaran. Tapi sayangnya, ruang bakar tidak dapat sempurna melengkung dan halus sehingga memungkinkan molekul bensin seolah-olah bersembunyi dari molekul oksigen dan menyebabkan proses pembakaran tidak terjadi dengan sempurna.
Untuk mengurangi emisi HC, maka dibutuhkan sedikit tambahan udara atau oksigen untuk memastikan bahwa semua molekul bensin dapat “bertemu” dengan molekul oksigen untuk bereaksi dengan sempurna. Ini berarti AFR 14,7:1 (lambda = 1.00) sebenarnya merupakan kondisi yang sedikit kurus. Inilah yang menyebabkan oksigen dalam gas buang akan berkisar antara 0.5% sampai 1%. Pada mesin yang dilengkapi dengan CC, kondisi ini akan baik karena membantu fungsi CC untuk mengubah CO dan HC menjadi CO2.
Mesin tetap dapat bekerja dengan baik walaupun AFR terlalu kurus bahkan hingga AFR mencapai 16:1. Tapi dalam kondisi seperti ini akan timbul efek lain seperti mesin cenderung knocking, suhu mesin bertambah dan emisi senyawa NOx juga akan meningkat drastis.
Normalnya konsentrasi oksigen di gas buang adalah sekitar 1.2% atau lebih kecil bahkan mungkin 0%. Tapi kita harus berhati-hati apabila konsentrasi oksigen mencapai 0%. Ini menunjukkan bahwa semua oksigen dapat terpakai semua dalam proses pembakaran dan ini dapat berarti bahwa AFR cenderung kaya. Dalam kondisi demikian, rendahnya konsentrasi oksigen akan berbarengan dengan tingginya emisi CO. Apabila konsentrasi oksigen tinggi dapat berarti AFR terlalu kurus tapi juga dapat menunjukkan beberapa hal lain. Apabila dibarengi dengan tingginya CO dan HC, maka pada mobil yang dilengkapi dengan CC berarti CC mengalami kerusakan. Untuk mobil yang tidak dilengkapi dengan CC, bila oksigen terlalu tinggi dan lainnya rendah berarti ada kebocoran di exhaust sytem.
Emisi senyawa NOx
Selain keempat gas diatas, emisi NOx tidak dipentingkan dalam melakukan diagnose terhadap mesin. Senyawa NOx adalah ikatan kimia antara unsur nitrogen dan oksigen. Dalam kondisi normal atmosphere, nitrogen adalah gas inert yang amat stabil yang tidak akan berikatan dengan unsur lain. Tetapi dalam kondisi suhu tinggi dan tekanan tinggi dalam ruang bakar, nitrogen akan memecah ikatannya dan berikatan dengan oksigen.
Senyawa NOx ini sangat tidak stabil dan bila terlepas ke udara bebas, akan berikatan dengan oksigen untuk membentuk NO2. Inilah yang amat berbahaya karena senyawa ini amat beracun dan bila terkena air akan membentuk asam nitrat.
Tingginya konsentrasi senyawa NOx disebabkan karena tingginya konsentrasi oksigen ditambah dengan tingginya suhu ruang bakar. Untuk menjaga agar konsentrasi NOx tidak tinggi maka diperlukan kontrol secara tepat terhadap AFR dan suhu ruang bakar harus dijaga agar tidak terlalu tinggi baik dengan EGR maupun long valve overlap. Normalnya NOx pada saat idle tidak melebihi 100 ppm. Apabila AFR terlalu kurus, timing pengapian yang terlalu tinggi atau sebab lainnya yang menyebabkan suhu ruang bakar meningkat, akan meningkatkan konsentrasi NOx dan ini tidak akan dapat diatasi oleh CC atau sistem EGR yang canggih sekalipun.
Tumpukan kerak karbon yang berada di ruang bakar juga akan meningkatkan kompresi mesin dan dapat menyebabkan timbulnya titik panas yang dapat meningkatkan kadar NOx. Mesin yang sering detonasi juga akan menyebabkan tingginya konsentrasi NOx.
Untuk memudahkan kita menganalisa kondisi mesin, kita dapat memakai penjelasan dibawah sebagai alat bantu :
1. Emisi CO tinggi,
menunjukkan kondisi dimana AFR terlalu kaya (lambda < 1.00). Secara umum CO menunjukkan angka efisiensi dari pembakaran di ruang bakar.
Tingginya emisi CO disebabkan karena kurangnya oksigen untuk menghasilkan pembakaran yang tuntas dan sempurna.
Hal-hal yang menyebabkan AFR terlalu kaya antara lain :
- Idle speed terlalu rendah.
- Setelan pelampung karburator yang tidak tepat menyebabkan bensin terlalu banyak.
- Air filter yang kotor.
- Pelumas mesin yang terlalu kotor atau terkontaminasi berat.
- Charcoal Canister yang jenuh.
- PCV valve yang tidak bekerja.
- Kinerja fuel delivery system yang tidak normal.
- Air intake temperature sensor yang tidak normal.
- Coolant temperature sensor yang tidak normal.
- Catalytic Converter yang tidak bekerja.
2. Normal CO.
Apabila AFR berada dekat atau tepat pada titik ideal (AFR 14,7 atau lambda = 1.00) maka emisi CO tidak akan lebih dari 1% pada mesin dengan sistem injeksi atau 2.5% pada mesin dengan karburator.
3. CO terlalu rendah.
Sebenarnya tidak ada batasan dimana CO dikatakan terlalu rendah. Konsentrasi CO terkadang masih terlihat “normal” walaupun mesin sudah bekerja dengan campuran yang amat kurus.
4.Emisi HC tinggi.
Umumnya kondisi ini menunjukkan adanya kelebihan bensin yang tidak terbakar yang disebabkan karena kegagalan sistem pengapian atau pembakaran yang tidak sempurna. Konsentrasi HC diukur dalam satuan ppm (part per million).
Penyebab umumnya adalah sistem pengapian yang tidak mumpuni, kebocoran di intake manifold, dan masalah di AFR.
Penyebab lainnya adalah :
- Pembakaran yang tidak sempurna karena busi yang sudah rusak.
- Timing pengapian yang terlalu mundur.
- Kabel busi yang rusak.
- Kompresi mesin yang rendah.
- Kebocoran pada intake.
- Kesalahan pembacaan data oleh ECU sehingga menyebabkan AFR terlalu kaya.
5. Kosentrasi Oksigen.
Menunjukkan jumlah udara yang masuk ke ruang bakar berbanding dengan jumlah bensin. Angka ideal untuk oksigen pada emisi gas buang adalah berkisar antara 1% hingga 2%.
6. Konsentrasi oksigen tinggi. Ini menunjukkan bahwa AFR terlalu kurus.
Kondisi yang menyebabkan antara lain :
- AFR yang tidak tepat.
- Kebocoran pada saluran intake
- Kegagalan pada sistem pengapian yang menyebabkan misfire
7. Konsentrasi oksigen rendah. Kondisi ini menunjukkan bahwa AFR terlalu kaya.
8. Konsentrasi CO2 tinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa AFR berada dekat atau tepat pada kondisi ideal.
9. Konsentrasi CO2 rendah.
Kondisi ini menunjukkan bahwa AFR terlalu kurus atau terlalu kaya dan kebocoran pada exhaust system.
10. Konsentrasi senyawa NOx.
Senyawa NOx termasuk nitrit oksida (NO) atau nitrat oksida (NO2) akan terbentuk bila suhu ruang bakar mencapai lebih dari 2500 derajat Farenheit (1350 oC). Senyawa ini juga dapat terbentuk apabila mesin mendapat beban berat.
11. Konsentrasi NOx tinggi. Kondisi ini menunjukkan :
- EGR Valve tidak bekerja.
- AFR terlalu kurus.
- Spark Advancer yang tidak bekerja.
- Thermostatic Air Heater yang macet.
- Kerusakan pada cold air duct.
- Tingginya deposit kerak di ruang bakar.
- Catalytic Converter yang tidak normal.
12. Konsentrasi NOx rendah.
Sebenarnya tidak ada batasan yang menyatakan emisi senyawa NOx terlalu rendah. Umumnya NOx adalah 0 ppm saat mesin idle.
Berikutnya adalah nilai standard normal emisi dan tabel untuk membantu kita membaca kemungkinan yang terjadi pada mesin berdasarkan kombinasi emisi gas buang yang ada :
CO : normal: 0.5 – 1%
HC : max 500ppm, with CC 50ppm
CO2 : normal: 12 – 15%
O2 : normal: 1-2%
Lambda : ideal: 1.000
Thursday, April 22, 2010
8 Pertanyaan Seputar Demam
DEMAM merupakan kondisi tubuh dengan suhu di atas 37,50c sementara normalnya berkisar 36-37,50c. Demam kerap disertai gejala menggigil, rewel, lesu, gelisah, sulit makan, susah tidur dan sebagainya. Ada beragam pendapat awam soal penanganan demam pada anak yang diluruskan oleh dr. Elizabeth Yohmi, Sp.A, dari RS St. Carolus, Jakarta.
1. Suhu Tubuh Bisa Diukur dengan Punggung Tangan?
Mungkin masih ada orangtua yang menggunakan metode "manual" untuk mengetahui apakah si kecil demam atau tidak. Caranya amat sederhana, cukup dengan meletakkan punggung tangan di dahi anak yang diduga demam. Atau ada juga yang mencoba mendeteksi peningkatan tubuh si kecil dengan cara memegang bagian tangan/kaki apakah terasa lebih "hangat" atau tidak.
Padahal langkah seperti itu tentu tak akurat. Ada cara yang tepat dan akurat untuk mengukur suhu tubuh, yakni menggunakan termometer. Tingkat akurasinya tergolong tinggi bila pengukuran dilakukan di bagian rektum/anus. Kenapa? Karena wilayah inilah yang paling mendekati suhu tubuh sebenarnya. Namun bukan berarti termometer yang ditempatkan di ketiak, dahi maupun telinga tak akurat lo. Si kecil boleh dibilang demam bila temperatur tubuhnya diukur melalui mulut/telinga menunjukkan angka 37,80C; melalui rektum 380C, dan 37,20C melalui ketiak.
Untuk memantau perkembangan suhu badan si kecil, boleh-boleh saja diukur setiap 3 jam sekali. Kalau perlu, setiap jam juga boleh. Yang jelas, orangtua perlu mencatat perkembangan suhunya, apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Lalu ketika memeriksakan si kecil ke dokter, sampaikan catatan perkembangan suhu tersebut. Siapa tahu, pola suhu tubuh dapat digunakan untuk membantu mengetahui kemungkinan penyakit yang diderita si kecil.
2. Kompres Bantu Turunkan Suhu Tubuh?
Metode kompres dianggap sebagai upaya penurun suhu badan. Cara kompres seperti ini memang benar bila dilakukan dengan air hangat. Apa pasal? Karena air hangat membantu pembuluh darah tepi di kulit melebar hingga pori-pori jadi terbuka yang selanjutnya memudahkan pengeluaran panas dari dalam tubuh. Pendapat lain, dengan suhu di luar yang hangat, maka tubuh akan menganggap suhu di luar cukup panas yang membuat tubuh bereaksi menurunkan suhu.
Selain itu, kompres juga bertujuan menurunkan suhu di permukaan tubuh. Turunnya suhu diharapkan terjadi lewat panas tubuh yang digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Konkretnya, kain kompres dapat diletakkan tak hanya di dahi/kening, tapi juga perut atau di bagian tubuh yang luas dan terbuka. Bisa juga diletakkan di wilayah yang terdapat pembuluh-pembuluh darah besar, semisal leher, ketiak, selangkangan maupun lipatan paha.
Yang perlu diperhatikan, hindari mengompres dengan air dingin, air es atau es batu. Pasalnya, perbedaan suhu yang kelewat ekstrem ini dapat mengakibatkan "korsleting" atau benturan kuat di otak antara suhu panas tubuh dengan kompres yang terlalu dingin tadi. Alih-alih menurunkan suhu tubuh, kompres air dingin justru memicu peningkatan suhu tubuh. Soalnya, air kompres yang dingin tadi dapat menyebabkan pembuluh darah tepi mengecil. Akibatnya, panas yang seharusnya dialirkan oleh darah ke kulit agar keluar dari tubuh justru jadi terhalang hingga suhu tubuh pun akan meningkat.
Begitu juga dengan metode kompres yang menggunakan alkohol. Metode yang dulu dianggap mujarab menurunkan demam ini sudah saatnya ditinggalkan. Soalnya, alkohol bersifat mudah menguap dan untuk proses penguapan ini dibutuhkan energi panas yang diambil dari tubuh penderita. Dengan kompres alkohol, penurunan suhu tubuh bisa berlangsung cepat yang justru bisa membahayakan, Belum lagi uap dari baluran alkohol di tubuh akan terhirup oleh si kecil dan bisa menimbulkan gangguan pada susunan saraf pusat.
3. Anak Demam Tak Boleh Diselimuti?
Sebaiknya memang tidak menyelimuti si kecil yang sedang demam, apalagi menggunakan selimut tebal. Selain itu anak sebaiknya tak dipakaikan baju tebal atau jaket ketat dan tertutup rapat yang justru bakal meningkatkan suhu tubuhnya. Sebaliknya, agar suhu tubuhnya cepat turun, gunakan pakaian tipis longgar dan bahannya menyerap keringat yang membuat si kecil jadi nyaman dan tak kegerahan. Usahakan pula agar sirkulasi kamar/ruangannya baik.
Khusus pada bayi, metode kanguru bisa dicoba untuk menurunkan suhu tubuh. Secara psikologis, menggendong metode kanguru juga akan membuat si kecil merasa nyaman berada dalam dekapan/pelukan ibunya.
4. Demam Dapat Akibatkan Dehidrasi?
Demam memang akan memaksa tubuh mengeluarkan cairan lebih banyak. Bila asupan cairan kurang, misalnya si kecil malas makan dan minum, tentu saja bisa menyebabkan dehidrasi. Salah satu tandanya, selama beberapa waktu (setidaknya 6 jam) si kecil tak buang air kecil. Pada bayi malah lebih mudah lagi mengenalinya karena popoknya tetap kering dalam 6 jam terakhir.
Agar si kecil tak mengalami dehidrasi/kekurangan cairan, usahakan untuk sebentar-sebentar memberinya minum. Tak cuma itu, bujuklah si kecil untuk mau mengonsumsi makanan yang banyak mengandung air seperti sayuran berkuah atau buah-buahan yang banyak mengandung air. Sediakan aneka minuman yang disukai anak seperti susu, jus buah atau teh manis. Dengan demikian, risiko dehidrasi dapat diminimalkan.
Yang pasti, setiap kenaikan suhu tubuh memerlukan asupan cairan tambahan. Semakin tinggi demamnya, kian banyak pula jumlah cairan yang diperlukan. Ini tantangan yang tidak ringan bagi orangtua karena biasanya selagi demam anak cenderung menolak asupan minuman dan makanan. Bujuklah anak untuk istirahat supaya tubuhnya cukup memiliki daya tahan guna melawan infeksi. Khusus untuk bayi, berikan ASI lebih banyak dan lebih sering. Bila usianya sudah lebih dari 6 bulan bisa ditambah dengan air putih, kaldu ayam, kuah sayur, atau jus buah.
5. Tak Boleh Mandi Sampai Demam Reda?
Seperti halnya kompres hangat, mandi air hangat justru amat dianjurkan untuk mereka yang demam. Setelah mandi, segera keringkan tubuh anak dengan handuk dan cepatlah berganti pakaian agar tidak kedinginan. Selain membuat tubuh segar dan nyaman, mandi juga sangat baik untuk menghilangkan kuman dan bakteri di kulit. Untuk bayi pun boleh-boleh saja. Jika agak khawatir, lepaskan seluruh pakaiannya, kemudian lap sekujur tubuhnya dengan menggunakan handuk yang telah dibasahi air hangat, lalu segera keringkan.
6. Begitu Demam Langsung Beri Obat?
Sebetulnya demam merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap serangan bakteri dan virus. Para ahli yakin, tubuh dapat lebih efektif melawan infeksi jika suhunya naik. Nah, jika perilaku anak tidak berubah, yakni tetap aktif bermain dan tetap mau minum serta makan, orangtua tidak perlu langsung memberinya obat penurun panas. Biarkan tubuhnya bekerja secara alami. Konkretnya, jika suhu tubuh di atas normal tapi belum demam (antara 37,5-380C) alias sumeng, anak tak perlu diberi obat penurun panas. Cukup dengan membuatnya nyaman dalam ruangan bersuhu normal dengan pakaian biasa dan minum yang banyak.
Sedangkan bila suhu tubuh sudah di atas 380C, berikan obat penurun panas dalam bentuk drops sesuai dosisnya. Tentu lebih baik bila berkonsultasi dulu pada dokter. Ada 2 kelompok obat yang disarankan yakni ibuprofen dan asetaminofen/parasetamol. Asetaminofen dapat diulang setiap 4 jam sekali dan ibuprofen 6 jam sekali bila suhu tubuh tetap masih tinggi. Penting pula diperhatikan, untuk mengatasi demam pada bayi, jangan memberi 2 kelompok obat sekaligus ataupun obat penurun demam yang merupakan kombinasi asetaminofen dan ibuprofen.
Obat pereda demam sebenarnya hanya bekerja menurunkan suhu tubuh untuk sementara waktu sebab obat ini tidak mematikan bibit penyakit yang menyebabkan infeksi. Jadi, jangan heran kalau suhu si kecil naik lagi, itu karena infeksinya belum benar-benar sembuh. Gejala ini bisa terjadi paling tidak dalam 2-3 hari. Infeksinya sendiri, seperti influenza, bisa berlangsung 5-7 hari.
7. Madu Bisa Obati Demam?
Madu tersusun atas beberapa senyawa gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, kalsium, natrium, klor, belerang, besi, dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3. Salah satu khasiatnya, madu dianggap mampu menurunkan suhu tubuh. Penggunaan madu untuk bayi di bawah satu tahun sebaiknya dihindari dan tidak digunakan bila terdapat diare.
8. Bila Demam, Kapan ke Dokter?
Ada beberapa kondisi demam yang mengharuskan orangtua sesegera mungkin membawa anaknya ke dokter. Di antaranya bila suhu demam sangat tinggi (lebih 40?C), disertai keluhan sulit bernapas, kejang, muncul bintik merah atau biru di tangannya, dibarengi muntah atau diare, dan muncul radang tenggorokan pada bayi di bawah usia 3 bulan dan ada riwayat kejang sebelumnya.
Dengan kata lain, hanya dalam kondisi-kondisi tertentu demam menjadi berbahaya. Yakni ketika disertai sakit kepala, tubuh lemas, demam sudah berlangsung lebih dari 72 jam atau 3 hari berturut-turut, serta kejang-kejang. Kebanyakan demam berakhir baik-baik saja. Sebelum ke dokter, setidaknya tunggu sampai 24 jam, sembari memerhatikan gejala-gejala tambahannya.
Untuk bayi yang demam, dianjurkan membawanya ke dokter apabila suhunya mencapai 38,50C. Dikhawatirkan terjadi infeksi yang tergolong berat dan tubuh tak dapat mengatasinya tanpa bantuan obat-obatan.
Disadur dari www.kompas.com
1. Suhu Tubuh Bisa Diukur dengan Punggung Tangan?
Mungkin masih ada orangtua yang menggunakan metode "manual" untuk mengetahui apakah si kecil demam atau tidak. Caranya amat sederhana, cukup dengan meletakkan punggung tangan di dahi anak yang diduga demam. Atau ada juga yang mencoba mendeteksi peningkatan tubuh si kecil dengan cara memegang bagian tangan/kaki apakah terasa lebih "hangat" atau tidak.
Padahal langkah seperti itu tentu tak akurat. Ada cara yang tepat dan akurat untuk mengukur suhu tubuh, yakni menggunakan termometer. Tingkat akurasinya tergolong tinggi bila pengukuran dilakukan di bagian rektum/anus. Kenapa? Karena wilayah inilah yang paling mendekati suhu tubuh sebenarnya. Namun bukan berarti termometer yang ditempatkan di ketiak, dahi maupun telinga tak akurat lo. Si kecil boleh dibilang demam bila temperatur tubuhnya diukur melalui mulut/telinga menunjukkan angka 37,80C; melalui rektum 380C, dan 37,20C melalui ketiak.
Untuk memantau perkembangan suhu badan si kecil, boleh-boleh saja diukur setiap 3 jam sekali. Kalau perlu, setiap jam juga boleh. Yang jelas, orangtua perlu mencatat perkembangan suhunya, apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Lalu ketika memeriksakan si kecil ke dokter, sampaikan catatan perkembangan suhu tersebut. Siapa tahu, pola suhu tubuh dapat digunakan untuk membantu mengetahui kemungkinan penyakit yang diderita si kecil.
2. Kompres Bantu Turunkan Suhu Tubuh?
Metode kompres dianggap sebagai upaya penurun suhu badan. Cara kompres seperti ini memang benar bila dilakukan dengan air hangat. Apa pasal? Karena air hangat membantu pembuluh darah tepi di kulit melebar hingga pori-pori jadi terbuka yang selanjutnya memudahkan pengeluaran panas dari dalam tubuh. Pendapat lain, dengan suhu di luar yang hangat, maka tubuh akan menganggap suhu di luar cukup panas yang membuat tubuh bereaksi menurunkan suhu.
Selain itu, kompres juga bertujuan menurunkan suhu di permukaan tubuh. Turunnya suhu diharapkan terjadi lewat panas tubuh yang digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Konkretnya, kain kompres dapat diletakkan tak hanya di dahi/kening, tapi juga perut atau di bagian tubuh yang luas dan terbuka. Bisa juga diletakkan di wilayah yang terdapat pembuluh-pembuluh darah besar, semisal leher, ketiak, selangkangan maupun lipatan paha.
Yang perlu diperhatikan, hindari mengompres dengan air dingin, air es atau es batu. Pasalnya, perbedaan suhu yang kelewat ekstrem ini dapat mengakibatkan "korsleting" atau benturan kuat di otak antara suhu panas tubuh dengan kompres yang terlalu dingin tadi. Alih-alih menurunkan suhu tubuh, kompres air dingin justru memicu peningkatan suhu tubuh. Soalnya, air kompres yang dingin tadi dapat menyebabkan pembuluh darah tepi mengecil. Akibatnya, panas yang seharusnya dialirkan oleh darah ke kulit agar keluar dari tubuh justru jadi terhalang hingga suhu tubuh pun akan meningkat.
Begitu juga dengan metode kompres yang menggunakan alkohol. Metode yang dulu dianggap mujarab menurunkan demam ini sudah saatnya ditinggalkan. Soalnya, alkohol bersifat mudah menguap dan untuk proses penguapan ini dibutuhkan energi panas yang diambil dari tubuh penderita. Dengan kompres alkohol, penurunan suhu tubuh bisa berlangsung cepat yang justru bisa membahayakan, Belum lagi uap dari baluran alkohol di tubuh akan terhirup oleh si kecil dan bisa menimbulkan gangguan pada susunan saraf pusat.
3. Anak Demam Tak Boleh Diselimuti?
Sebaiknya memang tidak menyelimuti si kecil yang sedang demam, apalagi menggunakan selimut tebal. Selain itu anak sebaiknya tak dipakaikan baju tebal atau jaket ketat dan tertutup rapat yang justru bakal meningkatkan suhu tubuhnya. Sebaliknya, agar suhu tubuhnya cepat turun, gunakan pakaian tipis longgar dan bahannya menyerap keringat yang membuat si kecil jadi nyaman dan tak kegerahan. Usahakan pula agar sirkulasi kamar/ruangannya baik.
Khusus pada bayi, metode kanguru bisa dicoba untuk menurunkan suhu tubuh. Secara psikologis, menggendong metode kanguru juga akan membuat si kecil merasa nyaman berada dalam dekapan/pelukan ibunya.
4. Demam Dapat Akibatkan Dehidrasi?
Demam memang akan memaksa tubuh mengeluarkan cairan lebih banyak. Bila asupan cairan kurang, misalnya si kecil malas makan dan minum, tentu saja bisa menyebabkan dehidrasi. Salah satu tandanya, selama beberapa waktu (setidaknya 6 jam) si kecil tak buang air kecil. Pada bayi malah lebih mudah lagi mengenalinya karena popoknya tetap kering dalam 6 jam terakhir.
Agar si kecil tak mengalami dehidrasi/kekurangan cairan, usahakan untuk sebentar-sebentar memberinya minum. Tak cuma itu, bujuklah si kecil untuk mau mengonsumsi makanan yang banyak mengandung air seperti sayuran berkuah atau buah-buahan yang banyak mengandung air. Sediakan aneka minuman yang disukai anak seperti susu, jus buah atau teh manis. Dengan demikian, risiko dehidrasi dapat diminimalkan.
Yang pasti, setiap kenaikan suhu tubuh memerlukan asupan cairan tambahan. Semakin tinggi demamnya, kian banyak pula jumlah cairan yang diperlukan. Ini tantangan yang tidak ringan bagi orangtua karena biasanya selagi demam anak cenderung menolak asupan minuman dan makanan. Bujuklah anak untuk istirahat supaya tubuhnya cukup memiliki daya tahan guna melawan infeksi. Khusus untuk bayi, berikan ASI lebih banyak dan lebih sering. Bila usianya sudah lebih dari 6 bulan bisa ditambah dengan air putih, kaldu ayam, kuah sayur, atau jus buah.
5. Tak Boleh Mandi Sampai Demam Reda?
Seperti halnya kompres hangat, mandi air hangat justru amat dianjurkan untuk mereka yang demam. Setelah mandi, segera keringkan tubuh anak dengan handuk dan cepatlah berganti pakaian agar tidak kedinginan. Selain membuat tubuh segar dan nyaman, mandi juga sangat baik untuk menghilangkan kuman dan bakteri di kulit. Untuk bayi pun boleh-boleh saja. Jika agak khawatir, lepaskan seluruh pakaiannya, kemudian lap sekujur tubuhnya dengan menggunakan handuk yang telah dibasahi air hangat, lalu segera keringkan.
6. Begitu Demam Langsung Beri Obat?
Sebetulnya demam merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap serangan bakteri dan virus. Para ahli yakin, tubuh dapat lebih efektif melawan infeksi jika suhunya naik. Nah, jika perilaku anak tidak berubah, yakni tetap aktif bermain dan tetap mau minum serta makan, orangtua tidak perlu langsung memberinya obat penurun panas. Biarkan tubuhnya bekerja secara alami. Konkretnya, jika suhu tubuh di atas normal tapi belum demam (antara 37,5-380C) alias sumeng, anak tak perlu diberi obat penurun panas. Cukup dengan membuatnya nyaman dalam ruangan bersuhu normal dengan pakaian biasa dan minum yang banyak.
Sedangkan bila suhu tubuh sudah di atas 380C, berikan obat penurun panas dalam bentuk drops sesuai dosisnya. Tentu lebih baik bila berkonsultasi dulu pada dokter. Ada 2 kelompok obat yang disarankan yakni ibuprofen dan asetaminofen/parasetamol. Asetaminofen dapat diulang setiap 4 jam sekali dan ibuprofen 6 jam sekali bila suhu tubuh tetap masih tinggi. Penting pula diperhatikan, untuk mengatasi demam pada bayi, jangan memberi 2 kelompok obat sekaligus ataupun obat penurun demam yang merupakan kombinasi asetaminofen dan ibuprofen.
Obat pereda demam sebenarnya hanya bekerja menurunkan suhu tubuh untuk sementara waktu sebab obat ini tidak mematikan bibit penyakit yang menyebabkan infeksi. Jadi, jangan heran kalau suhu si kecil naik lagi, itu karena infeksinya belum benar-benar sembuh. Gejala ini bisa terjadi paling tidak dalam 2-3 hari. Infeksinya sendiri, seperti influenza, bisa berlangsung 5-7 hari.
7. Madu Bisa Obati Demam?
Madu tersusun atas beberapa senyawa gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, kalsium, natrium, klor, belerang, besi, dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3. Salah satu khasiatnya, madu dianggap mampu menurunkan suhu tubuh. Penggunaan madu untuk bayi di bawah satu tahun sebaiknya dihindari dan tidak digunakan bila terdapat diare.
8. Bila Demam, Kapan ke Dokter?
Ada beberapa kondisi demam yang mengharuskan orangtua sesegera mungkin membawa anaknya ke dokter. Di antaranya bila suhu demam sangat tinggi (lebih 40?C), disertai keluhan sulit bernapas, kejang, muncul bintik merah atau biru di tangannya, dibarengi muntah atau diare, dan muncul radang tenggorokan pada bayi di bawah usia 3 bulan dan ada riwayat kejang sebelumnya.
Dengan kata lain, hanya dalam kondisi-kondisi tertentu demam menjadi berbahaya. Yakni ketika disertai sakit kepala, tubuh lemas, demam sudah berlangsung lebih dari 72 jam atau 3 hari berturut-turut, serta kejang-kejang. Kebanyakan demam berakhir baik-baik saja. Sebelum ke dokter, setidaknya tunggu sampai 24 jam, sembari memerhatikan gejala-gejala tambahannya.
Untuk bayi yang demam, dianjurkan membawanya ke dokter apabila suhunya mencapai 38,50C. Dikhawatirkan terjadi infeksi yang tergolong berat dan tubuh tak dapat mengatasinya tanpa bantuan obat-obatan.
Disadur dari www.kompas.com
Wednesday, April 21, 2010
Friday, April 16, 2010
3 X Dental Air Polisher Dentist Teeth Polishing Prophy
Thursday, April 15, 2010
tak punya kebun kelapa sawit, ada kebun emas pun OK lah
Saya akan buka Rahasia bagaimana LANGKAH-LANGKAH untuk membeli/ber-investasi EMAS dengan modal minimun dan cara yang tidak pernah Anda fikirkan sebelumnya. Rahasia ini saya tulis dalam bentuk format digital "eBook" yang anda bisa anda peroleh setelah melakukan pembayaran.
Saya tidak mau menjual kucing dalam karung seperti yang biasa orang-orang lakukan di luar sana, karena Rahasia ini saya ajarkan langsung di dunia nyata melalui Seminar dan Workshop. Saya jelaskan dalam eBook satu persatu secara detail sama seperti yang saya lakukan dalam Seminar maupun Workshop...
Manfaat Apa Yang Anda Peroleh Dengan Berkebun EMAS?
untuk lebih jelas, kunjungi disini
Subscribe to:
Posts (Atom)